Blogger Template by Blogcrowds

.


Tugas Softskill II: Karangan Ilmiah
Nama          : Anisa Alwiyah Taha
NPM           : 20210872
Kelas          : 3EB01
Kerangka Karangan:
Tema              : Wirausaha
Judul             :
“Peluang Usaha Alat Elektronik Untuk Rumah Tangga”
Latar Belakang Masalah:
Alat Elektronik untuk Rumah tangga adalah suatu kebutuhan  mendasar dari sebuah rumah tangga, mungkinkah jika kita sudah berumah tangga akan meminjam alat elektronik rumah tangga kepada tentangga sebelah atau seberang kita ? Tentu tidak. Karena apabila kita meminjam belum tentu memberikan. Maka dari itu kita sangat membutuhkan Alat Elektronik Rumah tangga.
Maraknya permintaan masyarakat akan barang – barang elektronik, menyebabkan bisnis elektronik saat ini banyak ditemukan di berbagai tempat. Dari mulai bisnis pembuatan barang elektronik, toko elektronik, bisnis jasa reparasi barang elektronik, sampai bisnis kredit elektronik banyak ditemukan di sekitar kita. Banyaknya bisnis elektronik yang bermunculan saat ini, karena kebutuhan masyarakat akan barang elektronik juga semakin meningkat.
Daya beli masyarakat terhadap barang elektronik kini menjadi pesat contohnya adalah pembelian produk elektronik seperti televisi, radio – tape, DVD/ VCD player, computer, laptop, handphone, AC, hingga perabot rumah tangga seperti setlika, magic jar, kipas angin, kulkas, blender, dan lain-lain.

Tujuan Penulisan:
Karangan ilmiah ini dibuat dengan tujuan:
1. Memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia 2.
2. Untuk membuat para pembaca lebih mengerti mengenai peluang usaha dari   usaha elektronik rumah tangga sehingga diharapkan setelah membaca karangan ilmiah ini pembaca bisa lebih tertarik dalam membuka usaha tersebut.
3. Untuk menarik perhatian pembaca untuk berwirausaha.
Hipotesa:
Hipotes Penelitian:
Karena barang elektronik sekarang bukan lagi menjadi barang mewah, hampir setiap rumah sudah memiliki barang elektronik. Hal ini menjelaskan bahwa barang elektronik kini sudah digunakan oleh semua orang dari berbagai kalangan. Baik masyarakat menengah ke atas, maupun masyarakat menengah sudah menggunakan barang elektronik untuk memudahkan pekerjaan mereka.
Simpulan:
Bisnis elektronik memiliki prospek bisnis yang sangat cerah, karena saat ini perkembangan teknologi sangat pesat dan masyarakat pun memanfaatkan perkembangan teknologi tersebut untuk mempermudah pekerjaan mereka, salah satunya dengan menggunakan produk – produk elektronik. Tingginya minat dan daya beli konsumen akan barang elektronik, memberikan keuntungan tersendiri bagi para pelaku bisnis elektronik.
 Untuk memulai bisnis ini sebelumnya siapkan lokasi usaha yang strategis, usahakan pilih lokasi yang berada di pusat keramaian. Misalnya di kawasan pusat perbelanjaan, atau di pinggir jalan yang dilalui banyak orang. Setelah lokasi usaha terpenuhi, selanjutnya cari informasi distributor barang elektronik yang dapat menyuplai produk elektronik dengan harga miring. Misalnya dengan bekerja sama dengan toko grosir elektronik yang ada di Glodok. Untuk produk – produk elektronik yang saat ini beredar di pasaran antara lain merek Sony, Panasonic, Sharp, LG, Toshiba, Maspion, Philips, Samsung, Sanyo, Electrolux, Pioneer, dll.
Kunci kesuksesan bisnis elektronik yaitu jeli melihat pasar dan mengikuti perkembangan teknologi saat ini. Dengan menyediakan produk elektronik yang up to date, sehingga konsumen dapat menemukan produk baru yang ingin mereka cari. Disamping itu berikan harga yang bersaing dengan bisnis lain yang bergerak dibidang yang sama, sehingga loyalitas konsumen semakin tinggi.
Analisa Ekonomi
Berikut contoh analisa ekonomi peluang bisnis toko elektronik:
Dengan menjual televisi, DVD/VCD player, kipas angin, magir jar, blender, kulkas, dll.
Modal Awal

Sewa tempat / tahun
Rp 15.000.000,00

Stok awal barang elektronik
Rp 100.000.000,00

Total
Rp 115.000.000,00

Biaya operasional
Stok bulanan
Rp 50.000.000,00
Gaji pegawai (@ 750.000,00 x 2 orang)
Rp 1.500.000,00
Biaya listrik
Rp 200.000,00
Biaya transportasi
Rp 600.000,00
Biaya promosi
Rp 500.000,00
Total
Rp 52.800.000,00

Omzet Perbulan
Televisi 21" (Rp 1.250.000,00 x 10 buah)
Rp 50.000.000,00
DVD/VCD player (Rp 750.000,00 x 15 buah)
Rp 1.500.000,00
Kulkas (Rp 2.500.000,00 x 8 buah)
Rp 200.000,00
Magic Jar (Rp 300.000,00 x 15 buah)
Rp 600.000,00
Kipas angin (Rp 300.000,00 x 10 buah)
Rp 500.000,00
Blender (Rp 300.000,00 x 20 buah)
Rp 6.000.000,00
Total
Rp 57.250.000,00

Laba per bulan
Rp 57.250.000,00 - Rp 52.800.000,00
Rp 4.450.000,00

ROI (Retrun Of Investment)
(modal awal : laba bersih per bulan)
26 bulan

Jadi dari data diatas dapat diketahui bahwa dengan modal awal Rp. 115.000.000, kita bisa mendapatkan laba bersih per bulan dari usaha ini sebesar Rp. 4.450.000 dengan ROI (Retrun of investment) yakni rasio pengembalian atas investasi atau modal kembali selama 26 bulan.


Nama: Anisa Alwiyah Taha
NPM: 20210872
Kelas: 3EB01
Penalaran Induktif
Penalaran induktif adalah penalaran yang mengambil contoh-contoh khusus yang khas untuk kemudian diambil kesimpulan yang lebih umum. Penalaran ini memudahkan untuk memetakan suatu masalah sehingga dapat dipakai dalam masalah lain yang serupa. Catatan bagaimana penalaran induktif ini bekerja adalah, meski premis-premis yang diangkat benar dan cara penarikan kesimpulannya sah, kesimpulannya belum tentu benar. tapi kesimpulan tersebut mempunyai peluang untuk benar.
 Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti.
Dalam konteks ini, teori bukan merupakan persyaratan mutlak tetapi kecermatan dalam menangkap gejala dan memahami gejala merupakan kunci sukses untuk dapat mendiskripsikan gejala dan melakukan generalisasi.
 Bentuk-bentuk penalaran induktif
Di dalam penalaran induktif terdapat tiga bentuk penalaran induktif, yaitu generalisasi, analogi dan hubungan kausal.
A.    Generalisasi
Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum.
Contohnya :
  • Adam Lavine adalah penyanyi, dan ia berparas tampan.
  • Chris Martin adalah penyanyi, dan ia berparas tampan.
  *Generalisasi: Semua bintang penyanyi berparas tampan.
Pernyataan “semua penyanyi berparas tampan” hanya memiliki kebenaran probabilitas karena belum pernah diselidiki kebenarannya.
Contoh kesalahannya:
Agung juga penyanyi, tetapi tidak berparas tampan.
Macam-macam generalisasi :
 a.  Generalisasi sempurna
 Generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.
Contoh: sensus penduduk
 b. Generalisasi tidak sempurna
 Generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki.
Contoh: Hampir seluruh pria dewasa di Indonesia senang memakai celana pantaloon.
Prosedur pengujian generalisasi tidak sempurna.
Generalisasi yang tidak sempurna juga dapat menghasilkan kebenaran apabila melalui prosedur pengujian yang benar. Prosedur pengujian atas generalisasi tersebut adalah:
Ø  Jumlah sampel yang diteliti terwakili.

Ø  Sampel harus bervariasi.
Ø  Mempertimbangkan hal-hal yang menyimpang dari fenomena umum/ tidak umum.
B. Analogi
Cara penarikan penalaran dengan membandingkan dua hal yangmempunyai sifat yang sama.
Analogi mempunyai 4 fungsi,antara lain :
1.      Membandingkan beberapa orang yang memiliki sifat kesamaan
2.      Meramalkan kesamaan
3.      Menyingkapkan kekeliruan
4.      Klasifikasi
Contoh analogi : Demikian pula dengan manusia yang tidak berilmu dan tidak berperasaan, ia akan sombong dan garang. Oleh karena itu, kita sebagai manusia apabila diberi kepandaian dan kelebihan, bersikaplah seperti padi yang selalu merunduk.
C.      Hubungan Kausal
Penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan.
Macam hubungan kausal :
a)      Sebab- akibat.
Hujan turun di daerah itu mengakibatkan timbulnya banjir.
b)      Akibat – Sebab.
Bobi tidak lulus dalam ujian kali ini disebabkan dia tidak belajar dengan baik.
c)      Akibat – Akibat.
Ibu mendapatkan jalanan di depan rumah becek, sehingga ibu beranggapan jemuran di rumah basah.
Contoh Kausal : Kemarau tahun ini cukup panjang. Sebelumnya, pohon-pohon di hutan sebagi penyerap air banyak yang ditebang. Di samping itu, irigasi di desa ini tidak lancar. Ditambah lagi dengan harga pupuk yang semakin mahal dan kurangnya pengetahuan para petani dalam menggarap lahan pertaniannya. Oleh karena itu, tidak mengherankan panen di desa ini selalu gagal.

Tambahan :
*) Metode induktif
Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum.
Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti.
Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif.

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda