Blogger Template by Blogcrowds

.

A Konvegerensi PSAK ke IFRS
International Financial Reporting Standards (IFRS), merupakan standar tunggal pelaporan akuntansi yang memberikan penekanan pada penilaian (revaluation) profesional dengan disclosures yang jelas dan transparan mengenai substansi ekonomis transaksi, penjelasan hingga mencapai kesimpulan tertentu. Standar ini muncul akibat tuntutan globalisasi yang mengharuskan para pelaku bisnis di suatu negara ikut serta dalam bisnis lintas negara. Untuk itu diperlukan suatu standar internasional yang berlaku sama di semua negara untuk memudahkan proses rekonsiliasi bisnis. Perbedaan utama standar internasional ini dengan standar yang berlaku di Indonesia terletak pada penerapan revaluation model, yaitu kemungkinan penilaian aset menggunakan nilai wajar, sehingga laporan keuangan disajikan dengan basis “true and fair” (IFRS framework paragraph 46). Mengadopsi IFRS berarti menggunakan bahasa pelaporan keuangan global, yang akan membuat perusahaan bisa dimengerti oleh pasar dunia (global market).
Indonesia, sebagai suatu negara berkembang pun tidak ketinggalan dalam mengadopsi IFRS. Adopsi PSAK ke IFRS pun semakin menggaung ketika IAI mencanangkan konvergensi penuh IFRS ke PSAK pada tahun 2012. Diharapkan, dengan adanya konvergensi ini dapat memudahkan pemahaman terhadap laporan keuangan yang dikenal secara internasional serta dapat meningkatkan arus investasi.
Indonesia menganut bentuk yang mengambil IFRS sebagai referensi dalam sistem akuntansinya. Dengan konvergensi IFRS, PSAK akan bersifat principle-based dan memerlukan professional judgment, senantiasa peningkatan kompetensi harus pula diikuti dengan peningkatan integritas. Program konvergensi IFRS ini dilakukan melalui tiga tahapan yakni tahap adopsi mulai 2008 sampai 2011 dengan persiapan akhir penyelesaian infrastruktur dan tahap implementasi pada 2012. Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK-IAI) telah menetapkan roadmap.
Menurut Immanuela (2009), Indonesia harus mengadopsi IFRS untuk memudahkan perusahaan asing yang akan menjual saham di negara ini atau sebaliknya. Namun demikian, untuk mengadopsi standar internasional itu bukan perkara mudah karena memerlukan pemahaman dan biaya sosialisasi yang mahal. Tujuan IFRS adalah memastikan bahwa laporan keuangan intern perusahaan untuk periode-periode yang dimasukkan dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi berkualitas tinggi yang terdiri dari :
1.      Transparansi bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang periode yang disajikan
2.      Menyediakan titik awal yang memadai untuk akuntansi yang berdasarkan pada IFRS
3.      Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna.
Sedangkan manfaat dari adanya suatu standar global :
1.      Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan berarti. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi lokal.
2.      Investor dapat membuat keputusan yang lebih baik
3.      Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan mengenai merger dan akuisisi
4.      Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standar dapat disebutkan dalam mengembangkan standar global yang berkualitas tertinggi.
Standar akuntansi yang baru yakni IFRS juga ditujukan untuk menciptakan suatu regulasi yang dapat memenuhi semua kebutuhan setiap pengguna. Argumentasi yang umum diajukan terhadap kebijakan akuntansi baru (IFRS) adalah bahwa banyak fakta yang menyatakan setiap perubahan dalam standar akan mempengaruhi arti rasio keuangan dan angka keuangan dari setiap aktivitas keuangan. Menurut Baruch Lev dalam Hendriksen (2005) yang menyatakan bahwa perubahan standar yang berlaku memiliki pengaruh yang nyata pada operasi keuangan.
Program konvergensi IFRS tentu akan menimbulkan berbagai dampak terhadap bisnis antara lain :
1.      Akses ke pendanaan internasional akan lebih terbuka karena laporan keuangan akan lebih mudah dikomunikasikan ke investor global
2.      Relevansi laporan keuangan akan meningkat karena lebih banyak menggunakan nilai wajar
3.      Di sisi lain, kinerja keuangan (laporan laba rugi) akan lebih fluktuatif apabila harga-harga fluktuatif.
B Pengaruh Regulasi atas Profesi Akuntansi
Undang-Undang Akuntan Publik diketuk oleh DPR RI pada tanggal 5 April 2011 dan disahkan Presiden tanggal 3 Mei 2011. Undang-undang tentang Akuntan Publik antara lain mengatur tentang regulator profesi, asosiasi profesi, perizinan, hak dan kewajiban, tanggung jawab, sanksi, dan lain-lain. Saat ini di Indonesia belum ada Undang-Undang yang khusus mengatur mengenai Akuntan Publik. UU terakhir mengenai akuntan adalah UU No. 34 Tahun 1954 tentang Pemakaian Gelar Akuntan.
Akuntan publik merupakan akuntan yang telah memperoleh izin dari menteri keuangan untuk memberikan jasanya di Indonesia. Ketentuan yang mengatur akuntan ini telah tercantum pada Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.01/2008 tentang jasa Akuntan Publik. Setiap Akuntan Publik diwajibkan untuk menjadi anggota dari Ikatan Akuntan Publik Indonesia yang merupakan organisasi atau asosiasi profesi yang sudah diakui oleh Pemerintah Indonesia.
Untuk mengetahui bagaimana kompetensi seorang Akuntan Publik terpengaruh atau tidak oleh Implementasi dari IFRS, maka perlu diketahui apa saja jasa yang ditawarkan oleh Akuntan Publik dalam mengaplikasikan kompetensi yang dimiliki. Bidang jasa yang ditawarkan oleh Akuntan Publik adalah sebagai berikut :
  •   Jasa atestasi

Yang termasuk dalam jasa ini audit umuum atas laporan keuangan, pemeriksaan atas laporan keua angan prosfektif, pemeriksaan atas pelaporan informasi keuangan proforma, review atas laporan keuangan, jasa audit serta atestasi lainnya.
  • Jasa non-atestasi.
Yang termasuk didalamnya adalah terkait dengan akuntansi, keuangan manajemen, kompilasi, perpajakan dan konsultasi.

Kembali ke standar pelaporan keuangan yang kini sudah menjadi keharusan bagi setiap entitas go publik di Indonesia, IFRS. Berbagai manfaat diperoleh dari diterapkannya standar ini, diantaranya meningkatkan kualitas, kredibilitas, dan kegunaan laporan keuangan yang tentunya dapat memudahkan pemahaman atas laporan keuangan. Laporan keuangan dapat dimengerti oleh pembaca laporan dari negara manapun karena keseragamannya, dan pada akhirnya akan menciptakan efisiensi dalam penyusunan laporan keuangan dan meningkatkan arus investasi kedalam dan keluar melalui pelaporan yang diterima secara internasional.

Dengan diberlakukannya peraturan tersebut, maka mau tidak mau, suka tidak suka, siap tidak siap, semua entitas yang termasuk kedalam entitas go publik harus menerapkan standar ini didalam menyusun laporan keuangannya. Maka semua yang terkait dengan penyusunan pelaporan keuangan ini harus memahami apa yang tercantum dalam IFRS ini.
Seorang Auditor harus terus mengembangkan kompetensi yang dimiliki agar dapat menjalankan profesinya. Estimasi dan laporan yang dibuat manajemen perusahaan harus dinilai oleh akuntan publik yang menyediakan jasa audit, oleh karena itu akuntan publik harus memiliki pemahaman terhadap tujuan dari standar yang juga menjadi faktor pendorong dalam memberikan penilaian atas laporan dari manajemen tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan kompetensi terkait degan IFRS tersebut.
Manfaat dari pengimplementasian IFRS diharapkan akan mengurangi hambatan-hambatan investasi, meningkatkan transparansi perusahaan, mengurangi biaya yang terkait dengan penyusunan laporan keuangan, dan mengurangi cost of capital. Dan dengan adanya a single set of high-quality, principles-based financial reporting standards, perlahan tapi pasti  kepentingan publik dapat dilayani dengan baik.
Akuntan Publik juga harus memahami peraturan lain terkait dengan standar ini, misalnya pajak dan lainnya. Selain itu, Akuntan Publik juga bisa menawarkan jasa lainnya selain jasa audit. Kebutuhan perusahaan bukan hanya jasa audit, perusahaan bisa membutuhkan jasa Akuntan Publik yang lainnya. Semakin banyak yang ditawarkan tentunya semakin banyak pula peluang untuk mengembangkan diri dan pendapatan pula. Terkait dengan jasa auditnya, Akuntan Publik bisa melakukan audit perusahaan go public manapun yang ada di Indonesia maupun diluar Indonesia, tentunya ini memperluas pasar bagi akuntan publik dalam memperoleh klien.
Kompetensi yang dimiliki oleh auditor juga mempengaruhi intuisi yang dimiliki dalam memberikan penilaian terhadap materialitas dalam laporan keuangan, oleh karena untuk menunjang ketepatan dari intuisi yang diberikan, auditor harus memiliki kompetensi. Dengan diberlakukannya standar IFRS ini, maka keharusan bagi setiap calon akuntan publik untuk memahaminya guna memenuhi permintaan pasar yang pada kenyataannya terus bertambah, oleh karenanya baik akuntan publik maupun calon akuntan publik harus mengupdate pengetahuan dan kompetensinya. Selain itu, independensi seorang akuntan juga jangan dilupakan, karena setinggi apapun kompetensinya, maka itu tidak akan menyebabkannya mengaudit sebuah laporan keuangan dnegan tepat dan tentunya sesuai degan peraturan yang berlaku. Kecuali, bila perusahaan memang menginginkannya untuk menyajikan informasi yang tidak sebenarnya.

Sumber: Fumasa, Ilma Hudalina dan Raisa. 2012. "ISU-ISU KONTEMPORER". MAKALAH: Pelaporan dan Akuntansi Keuangan. Program Pendidikan Profesi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Andalas.
Mustaip, Liana. 2012. "PENGARUH IMPLEMENTASI IFRS TERHADAP KOMPETENSI AKUNTAN PUBLIK". Skripsi. Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Mataram.

Review Jurnal.

Judul: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN-PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BEJ
Pengarang: Reni Yendarwati & Fandli Rokhman (Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi, UII, Yogyakarta)
Penerbitan: Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol. 12, No. 1 Januari 2008, hal 66-75
1. Latar Belakang
Informasi akuntansi yang ada di dalam laporan keuangan harus reliable, relevan, dan tepat waktu agar dapat digunakan sebagai pembuat keputusan bisnis. Laporan  keuangan haruslah disajikan tepat waktu agar relevansi yang ada dalam informasi keuangan tersebut tidak hilang. Karena apabila informasi keuangan itu disajikan tidak tepat waktu maka akan mengurangi atau bahkan menghilangkan kemampuannya sebagai alat bantu pengambilan keputusan bagi pemakainya. Lamanya waktu penyelesaian audit dapat mempengaruhi ketepatan waktu informasi tersebut dipublikasikan  yang dapat  berdampak pada reaksi pasar terhadap keterbatasan informasi tersebut dan bisa mempengaruhi tingkat ketidakpastiaan pada informasi yang dipublikasikan.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya pengumuman laba yang terlamabat menyebabkan abnormal returns seangkan pengumuman laba yang cepat menyebabkan hal yang sebaliknya. Mengingat begitu pentingnya ketepatan waktu dalam pelaporan informasi keuangan, maka audit delay serta factor-faktor lain yang mempengaruhinya menjadi salah satu objek yang signifikan untuk diteliti dalam penulisan ini.
Audit delay adalah lamanya waktu penyelesaian audit yang diukur dari tanggal penutupan tahun buku hingga tanggal diterbitkan laporan audit. Jangka waktu tersebutlah yang diartikan sebgai audit delay. Audit delay sendiri merupakan indikator utama dalam ketepatan waktu penyajian laporan keuangan. Faktor-faktor yang mempengaruhi Audit Delay antara lai: Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Jenis Industri, Pendapat Auditor, dan Rugi/laba Usaha.
2. Data
2.1 Populasi, Sampel, Teknik Sampling dan Alat Analisis
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di BEJ dan menerbitkan laporan keuangannya pada periode 2001-2005 dalam penelitian ini jumlah perusahaan adalah 380 perusahaan yang terdiri dari sector manufaktur maupun non-manufaktur. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah  purposive sampling dengan kriteria sebagai berikut: (1) perusahaan adalah perusahaan go public yang terdaftar di BEJ selama tahun 2001-2005, (2) perusahaan mengeluarkan laporan audit yang memuat pemberian pendapar akuntan publik yang dipublikasikan, (3) perusahaan mempunyai tahun tutup buku 31 desember. Berdasarkan kriteria ini maka diperoleh hasil 50 perusahaan sebagai sampel dalam penelitian ini. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah SPSS.
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah audit delay yakni lamanya waktu penyelesaian audit yang diukur dari tanggal penutupan buku hingga diterbitkan laporan audit. Variabel independent dalam penelitian ini diwakilkan oleh ukuran perusahaaan (TOTREV), rugi/laba (LOSS), tingkat profitabilitas (NILOTA), jenis pendapat akuntan (OPINI), dan jenis industri (INDUS).



2.2 Metodelogi Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif dilakukan dengan cara mendeskripsikan atau memberikan gambaran tentang data sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.
2. Uji Hipotesis
Dalam pengujian hipotesis di penelitian ini digunakan uji T dan uji F. uji F digunakan apakah variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen. Uji T digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen berpengaruh secara parsial (masing-masing) terhadap variabel dependen.
3. Hasil
3.1 Analisis Deskriptif
Berdasarkan penelitian ini maka diperoleh hasil bahwa rata-rata audit delay yang terjadi di Indonesia pada tahun 2001-2005 adalah 76,66 hari. Untuk perusahaan jenis manufaktur rata-rata audit delay adalah 80,62 hari ini lebih pendek dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya dan untuk perusahaan non-manufaktur rata-rata audit delay adalah 73,55 hari. Rata-rata total revenue untuk 50 sampel perusahaan yang diteliti adala RP 4,9 triliun, standar deviasi untuk total revenue adalah Rp. 10,5 triliun. Untuk perusahaan jenis manufaktur rata-rata total revenue dari 22 sampel perusahaan yang diteliti adala Rp. 5,9 triliun, standar deviasi untuk total revenue adalah Rp. 10,02 triliun. Sedangkan perusahaan jenis non-manufaktur rata-rata total revenue dari 28 perusahaan yang diteliti adalah Rp. 4,2 triliun standar deviasi adalah Rp. 10,8 triliun. Dari 50 sampel yang diteliti 44% merupakan perusahaan manufaktur dan sisanya 56% merupakan perusahaan non-manufaktur.

3.2 Uji Hipotesis
3.2.1 Uji Simultan (F)
Berdasarkan hasil uji F diketahui bahwa variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen. Dengan nilai signifikan sebesar 0,039. Untuk perusahaan non-manufaktur juga terbukti bahwa secara simultan variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen dengan nilai signifikan sebesar 0,022. Sementar itu pada perusahaan manufaktur menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan secara signifikan antar variabel independent dengan variabel dependen.
3.2.2 Uji Parsial (t)
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa variabel ukuran perusahaan (TOTREV) tidak berpengaruh secara parsial terhadap variabel audit delay (AUDELAY) namun pengaruhnya positif. Dengan nilai signifikan 0,0426 untuk perusahaan manufaktur sedangkan non-manufaktur  sebesar 0,591.  Ini menunjukan bahwa ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh yang kuat terhadap audit delay namun berpengaruh positif dimana semakin besar skala perusahaan semakin panjang pula waktu yang dibutuhkan dalam mengumpulkan data.
Variabel rugi/laba (LOSS) secara individu tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel AUDELAY, namun pengaruhnya positif.  Dengan nilai signifikan 0,402 untuk keseluruhan perusahaan, 0,795 untuk perusahaan manufaktur, sedangkan untuk perusahaan non-manufaktur variabel LOSS secara individu memiliki pengaruh signifikan dengan arah positif.
Pada sampel perusahaan secara keseluruhan dan subsampel (manufaktur dan non-manufaktur) menunjukan bahwa perusahaan yang akan mengumumkan kerugian akan memiliki audit delay yang panjang ini disebabkan akibat yang ditimbulkan pada perusahaan, sehingga akuntan akan berhati-hati dalam mengambil prosedur-prosedur audit yang memastikan nilai kerugian.
Sementara untuk sampel non-manufaktur memilih pengaruh signifikan karena perusahaan ini memegang sector primer dan di sector tersier atau jasa dalam perekonomian sehingga lebih banyak investor dan pihak-pihak yang berkepentingan pada laporan keuangan tersebut mengaharpakan perusahaan itu mengahasilkan laba.
Variabel profitabilitas (NILOTA) tidak berpengaruh signifikan dengan arah positif dengan nilai 0,941 untuk sampel seluruh perusahaan, 0,683 untuk sampel manufaktur, dan 0,676 untuk sampel non-manufaktur. Sehingga dapat disimpulkan bahawa profitabilitas tidak memiliki pengaruh kuat terhadap audit delay. Sedangkan arah positif menujukan bahwa semakin rendah profitabilitas semakin panjang audit delay.
Pendapat akuntan publiki (OPIN) memiliki pengaruh signifikan terhadap audit delay dengan arah positif tetapi untuk perusahaan manufaktur variabel OPIN tidak memiliki pengaruh signifikan namun berarah positif. Sehingga sesuai dengan arah positif yang ditunjukan dalam penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa pendapat wajar tanpa pengecualian yang dimiliki laporan audit akan membuat audit delay lebih panjang karena membutuhkan negosiasi dengan klien, konsultasi dengan partner audit yang senior dan perluasan lingkup audit.
Jenis industri (INDUS) secara individu  tidak berpengaruh signifikan. Perusahaan non-manufaktur terutama di industri keuangan cenderung mengalami audit delay yang lebih pendek dibandingkan jenis industry lainnya. Ini desebabkan industri keuangan tidak memiliki saldo persediaan yang signifikan sehingga tidak perlu waktu lama dalam mengaudit. Serta, kebanyakan asset yang dimiliki dalam bentuk nilai moneter, sehingga lebih mudah diukur.


4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan:
1.      Rata-rata audit delay yang terjadi pada keseluruhan sampel perusahaan yang diteliti, yaitu sebanyak 50 perusahaan adalah 76,66 hari. Pada perusahaan non-manufaktur rata-rata audit delay adalah 73,55 hari lebih cepat 3,11 hari dari keseluruhan perusahaan sementara untuk perusahaan manufaktur adalah 80,62 hari atau lebih panjang 3,96 hari.
2.      Secara keseluruhan variabel independen yang diwakili oleh ukuran perusahaan, rugi/laba, tingkat profitabilitas, jenis pendapat akuntan publik, dan jenis industri secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen yakni audit delay.
3.      Secara parsial hanya variabel pendapat akuntan publik saja yang berpengaruh secara signifikan terhadap audit delay. Sedangkan pada perusahaan non-manufaktur variabel pendapat akuntan public dan variabel rugi/laba berpengaruh secara signifikan terhadap audit delay.
5. Keterbatasan
Keterbatasan yang dimiliki dalam penelitian ini yakni:
1.      Hanya lima variabel saja yang diuji dalam penelitian ini. Variabel yang memiliki pengaruh terhadap audit delay seperti faktor perusahaan publik dan non-publik, lamanya menjadi klien KAP, faktor luas audit yang dilakukan tidak disertakan.

2.      Data yang digunakan menggunakan data sekunder. Sehingga variabel yang diteliti adalah data yang dipublikasikan, sementara data-data yang tidak dipublikasikan oleh akuntan public seperti luas audit uang dilakukan, kompleksitas EDP tidak disertakan dalam penelitian. 
Nama Reviewer: Anisa Alwiyah Taha
NPM: 20210872
Kelas: 4EB01

WIN YOUR PRESENTATION


Pasti kalian udah akrab banget kan sama kata presentasi. Sudah sering ngelakuin bahkan. Tapi terkadang kita masih sering banget grogi saat melakukan presentasi ini. Sebenarnya grogi itu wajar kok justru malah menunjukan bahwa kamu serius dalam menampilkan presentasi kamu. Terus bagaimana sih tips and trick supaya kamu bisa menampilkan presentasi kamu secara maksimal berikut ini tipsnya.
·         Persiapan (Preparation)
Supaya presentasi berjalan lancer kita membutuhkan persiapan yang matang, baik dalam persiapan materi yang akan ditampilkan maupun mental kita saat menampilkan presentasi tersebut. Berikut tahap-tahap yang dapat dilakukan saat memperisapkan presentasi.
1.      Susun materi presentasi kamu.
Buat dan susun secara sistematis materi yang akan kamu gunakan dalam persentasi. Susun dari awal judul sampai ke sub-sub judul yang dilengkapi list poin-poin pembahasan yang ingin kamu sampaikan.
2.      Perbanyak referansi agar presentasi kamu semakin kaya dan berbobot.
Carilah referensi dari berbagai sumber misalnya koran, majalah, atau berita-berita yang tengah up to date saat itu.
3.      Kuasai materi di luar kepala.
Dengan menguasai materi di luar kepala kamu cukup mengahafal bagian pengantar dan poin-poin utamanya saja, sedangkan isinya bisa kamu presentasikan dengan natural dengan bahasa kamu sendiri tanpa harus terpatok pada ketas catatanmu. Karena kalau para penonton sering melihat kamu terus-menurus melihat catatan kamu, kamu bisa dianggap tidak menguasai materi dan akan mengurangi penilaian mereka.
4.      Buatlah presentasi semenarik mungkin.
Slide presntasi yang menarik akan membuat para penonton untuk melihat presentasi kalian. Oleh karena itu, buatlah slide presentasi sekreatif dan semenarik mungkin.
·         Latihan (Rehearsals)
1.      Berlatih di depan cermin
Semakin sering berlatih, semakin kita percaya diri. Kita bisa memanfaatkan cermin untuk latihan agar kita bisa melihat bagaiman ekspresi wajah kita dan bahasa tubuh kita apakah sudah tepat dan meyakinkan atau belum.

2.      Rekam lah suara kamu.
Ini berguna agar kita bisa mendengarkan apakah artikulasi kita sudah benar atau belum khususnya pada penekanan kata0kata di bagia yang penting.
3.      Lakukan simulasi
Buatlah simulasi sebelum presentasi di depan teman-teman kamu. Beri kesempatan bagi mereka untuk bertanya juga. Pertanyaan dari mereka bisa kamu jadikan gambaran dari pertanyaan yang mungkin akan dilontarkan penonton pada presentasi sesungguhnya. Terakhir mintalah temanmu untuk menilai serta mengkritik kekurangan dari presentasi kamu, agar semua kekurangan bisa diperbaiki dan kelebihan bisa dipertahankan pada hari H.
4.      Kuasai alat bantu presentasi
Coba kuasai lah cara mengunakan alat presentasi yang akan kamu pakai, bagaimana cara menghidupkan serta mematikannya. Jangan lupa untuk charger laptop agar tidak mati di tengah-tengah presentasi.siapkan juga foto kopi print out presentasi untuk dibagikan ke penilai.
5.      Siapkanlah pakaian yang Nyaman.
Pakaian yang rapi dan nyaman akan mendukung penanpilanmu saat presentasi.
·         On Stage
1.      Relakskan badan dan pikiran
Anggap saja kamu sedang tampil di depan orang-orang yang kamu kenal dekat, tetapi kali ini apa yang kamu sampaikan harus dedengar dengan perhatian yang lebih besar dari sebelumnya dan dimengerti semua audience.
2.      Gunakan kalimat pembuka yang menarik.
Kamu bisa membuka presentasi dengan pertanyaan yang menggelitik, joke ringan, atau quote famous people yang nyambung sama isi presentasimu. Setelah audience tertarik, baru deh kamu masuk ke isi presentasi.
3.      Seseuaikan cara presentasi dengan tipe audience.
Presentasi di depan kelas tentu beda cara penyampaiannya dengan seorang sales yang lagi menjabarkan keunggulan produk jualannya. Untuk presentasi di depan guru atau dosen yang agak santai, kamu boleh menyelipkan bahasa-bahasa gaul di sana-sini. Tapi kalau dosenmu killer, lebih baik pilih kalimat-kalimat formal yang “safe”.
4.      Sampaikan presentasimu dengan suara yang jelas.
Usahakan suara kamu terdengar dengan jelas sampai ke audience yang duduk di paling belakang. Jangan bicara telalu cepat berilah jeda setiap masuk ke sub judul yang baru. Ini bermasuk agar para audience dapat mengerti apa yang kamu jelaskan.
5.      Jaga eye contact dengan audience
Coba jangan terlalu terpaku pada slide presentasi yang ada, sesekali tataplah audience. Kalau kamu grogi berat jangan langsung tatap ke matanya cukup lihat kepalanya. Pilih satu audience, lalu bicaralah sambil menatap ke mata dia saja. Lalu ganti lagi ke mata orang di sebelahnya tiap beberapa menit. Lakukan hal it uterus menerus sampai kamu sidah bergiliran menatap hampir sebagian besar mata audience.
6.      Jangan panik ketika lupa apa yang harus diucapkan.
Pasti ada saat-saat di mana kamu lupa akan apa yang akan kamu katakana hingga kamu terdiam atau omonganmu jadi kacau. Jangan langsung panik! Tarik nafas dalam-dalam minta maaf dan katakana apa yang sebenarnya ingin diucapkan.
7.      Ucapkan Terimakasih
Setelah menutup presentasi, jangan lupa mengucapkan terimakasih atas perhatian yang telah audience berikan, lalu beri kesempatan untuk mereka yang ingin bertanyaan dan berkomentar.
8.      Jawab pertanyaan sebaik mungkin.
Disini penguasaan materi kamu akan diuji. Kalau sampai ada pertanyaan yang tidak bisa kamu jawab, katakana kamu tidak tahu pasti jawabannya dan akan cari informasi lebih lanjut kemudian disampaikan ke penanya.
Jadi itu tadi beberapa tips dan trik untuk melakukan presentasi. So, are you ready to win your presentation?

Sumber: Majalah Gogirl Edisi 57/ Oktober 2009

Skill 1: SUBJECTS AND VERBS
A sentence in English must have at least one subject and one verb.
Example 1:
________ was backed up for miles on the freeway.
a) Yesterday
b) In the morning
c) Traffic
d) Cars
From the example above, there is a verb (was), but there is no subject. So the best answer is c) Traffic. Answers a) and b) are not included in the category of the subject. Remember!!! Time adverbs like yesterday, in the morning, etc. should not be a subject. While the answer to d) is also incorrect because the plural cars that do not fit with the verb was (singular).
Example 2:
Engineers _____ for work on the new space program.
a) necessary
b) are needed
c) hopefully
d) next month
The above sentence has a subject already (engineer), just does not have a verb. Required him to fill out the answer is a verb. Of the four answers is available only in the form of a verb that answer b) are needed. So it is clear that the answer is b. Necessary (adjective), hopefully (adjective / adverb), next month (adjective / adverb).
Skill 2: OBJECT OF PREPOSITION
Object (what comes after) preposition (preposition) MUST form a noun or pronoun (pronoun). Examples of the preposition in, at, of, to, by, on, behind, and others. Please refer to the dictionary to determine the form of the preposition.
example:
After his exams Tom will take a trip by boat.

In the above sentence there are two preposition: after and by. The word exam (noun) is the object of the preposition after, and the boat is an object of the preposition by.
Object of the preposition can create confusion in the TOEFL test part structure / grammar. REMEMBER! Object of the preposition is not the subject of the sentence.
Example 1:
With his friends _____ found the movie theater.
a) has
b) he
c) later
d) when
Remember the lesson on skill 1 first thing noticed in terms of structure TOEFL matter of finding the subject and the verb (verb). In the above sentence are verb (found). While the subject is not there. We need him in answer choice that is the subject. The word friend in the above sentence is not the subject of the sentence because the friend is the object of the preposition with. Of the four options above only option b) that he could be used as a subject. By him the answer of the above sentence is b) he. Has (verb), later (adverb), and when (conjunction).
Example 2:
v  The interviews by radio broadcaster were carried live by the station.
v  At the neighborhood flower shopflowers in quantities of a dozen or a half dozen can be delivered for free.
v  The progressive reading methods at this school are given credit for the improved test scores.
The word on the block is the subject and verb (verb). That in the tilt and underlined a preposition and its object.
Skill 3: PRESENT PARTICIPLE
Present participle is verb + ing: talking, playing, watching, etc.. Present participle form can be rapscallion in Structure TOEFL test questions. Present participle could be the adjective (an adjective) which generally describes the subject like Appositive (see here about appositive) or be part of verb word (verb) when preceded by be (am, is, are, was, were).
The man is talking to his friend.
The man talking to his friend has a beard.
In the first sentence talking present participle form of the verb part because preceded by Be (is). While no. 2 talking present participle is an adjective (describing the men's) and not as part of the verb because it is not preceded by the first sentence be like. Verb of the sentence into two: has (the man has a beard).
Example sentences below illustrate how the present participle can be rapscallion in Structure TOEFL test
Example 1
The child _____ playing in the yard is my son.
a) now
b) is
c) he
d) was
In the sentence above we can see that the sentence already has a subject (the child) and a verb (is). So the present participle is an adjective playing so it does not need to be previously. Him answer b) is and d) was not required by the above sentence (wrong answer). The above sentence is perfect because it has a subject and a verb that does not need another verb (is / was) or subject (he) so that c) he is also wrong. So the best answer is a) now (adverb).
Example 2:
The companies offering the lowest prices will have the most customers.
Those travelers are completing their trip on Delta should report to Gate Three.
Nb:
Words that blocked the subject.
Blocked and underlined a verb (the verb).
Which is tilted is (supposed to be) present participle.
In the first sentence is a proper sentence form (already there is a subject and verb) along with the use of the present participle is correct. In the second sentence merupkan tense one because it has a double verb. The correct sentence is
The companies offering the lowest prices will have the most customers.
Skill 4: PAST PARTICIPLE
Past Participle use and a position similar to the present participle which have previously discussed the difference in the form of passive voice Past Participle.
Verb the past participle III: purchased, written, taught, etc.. Present participle form can be rapscallion in Structure TOEFL test questions. Could be a past participle adjective (adjective) which generally describes a subject like Appositive or be part of keja word (verb) when preceded by be (am, is, are, was, were) and have (have, has, had)
The family has purchased a television.
The poem was written by Paul.
In the first sentence of the form of the past participle 'purchased' are part of the verb because preceded by have (has). While no. 2 past participle 'written' is also a part of the verb because preceded by be (was).
The television purchased yesterday was expensive.
The poem written by Paul Appeared in the magazine.
The second form of the past participle in (purchased and written) is not followed by be or to have it both an adjective that describes the shape of each subject of the sentence (television and poem).
Exercise:
The packages _____ mailed at the post office will arrive Monday.
a) have
b) were
c) them
d) just
At first glance or just the beginning of the sentence might be fooled to think we mailed it as a verb of the sentence but if we look at the sentence more then we see there is no verb will arrive. So we can know that it was mailed but not part of the verb as an adjective. Him answer a) have and d) were not required by mailed-functioning as an adjective. Answer c) Them (object is not required. So the best answer is d) just (adverb).


Skill 5: COORDINATE CONNECTOR
Many words in English have more than one clause (clause):
I am learning.
Mom is cooking, and dad is working in the garden.
The girl who is looking at me is my neighbor.
The first sentence has only one clause while the last two sentences have two clauses of the first 'mom is cooking' and 'dad is working in the garden.' The second 'the girl is my neighbor' and 'who is looking at me.' From the example above we can conclude that the clause was part of the sentence or the sentence itself that has a subject and a verb. Generally it means that the clause is a group of words that contains a subject and a verb.
At this skill will be learned about the forms of coordinate conjunctions connector and its use in the sentence. Coordinate connector is used to connect between one another clause by clause. A common example of coordinate connector are: and, but, or, so, yet (but). Note the use of commas before.
v  Tom is singing, and Paul is dancing.
v  Tom is tall, but Paul is short.
v  Tom must write the letter, or Paul will do it.
v  Tom told a joke, so Paul laughed.
v  Tom is tired, yet he is not going to  sleep.
Example:
A power failure occurred, _____ the lamps went out.
a) then
b) so
c) later
d) next
From the above sentence we can know that the sentence has two clauses 'a power failure occurred’ and 'the lamps went out'. So the sentence need a coordinate connector to connect to the two clauses. Of choice there is only one answer that shape connector so. So the best answer is b) so.

Exercise:
1.      The North Platte River_____ from Wyoming into Nebraska
a. it flowed                              b. flows
c. flowing                                d. with flowing water
the answer: B
In the sentence there is a clear subject, the blank and two phrases. So, there is no main verb.

1. It is not letter [D] because it is a phrase since it starts with a preposition "with".
2. It is not letter [C] because it is really not a verb. We need a form of BE to make it a verb. Additionally, the sentence expresses a fact, so we cannot use a progressive form.
3. It is not letter [A] because it includes a subject (it) reference, and we already have the subject.

2.      ______ Biloxi receives its name from Sioux word meaning “first people.”
a. The city of                           b. Located in
c. It is in                                  d. The tour included
the answer: A
Explanation:
In the sentence we can locate the verb "received" and after it a series of phrases. Before the verb there is only a name of a place with a blank before it. This leads us to understand that we need a phrase to complete the subject.

1. It is not letter (D) because it has a complete subject and verb.
2. It is not letter (C) because it is not a completing phrase; it also has a verb.
3. It is not letter (B) because the phrase only established the place, but the sentence would need another subject reference such as a name of a local monument.

3.      A pride of lions ________ up to forty lions, including one to three males, several females, and cubs.
a. can contain                          b. it containing
c. contain                                 d. containing
the answer: A
Explanation:
The subject is clearly established before the blank. After the bland there is a phrase. This means we need the main subject of the sentence.

1. It is not letter (D) because it is not really a verb. The "ing" must have a form of BE before it.
2. It is not letter (C) because it does not match the number form of the subject.
3. It is not letter (B) because it has a subject reference.

4.      _________ tea plant are small and white.
a. The                                      b. On the
c. Having flowers the              d. The flowers of the
the answer: D
Explanation:
The sentence include a form of BE as the main verb. Before the verb there is a subject with a blank. This means we need a phrase which completes the subject.
1. It is not letter (A) because it is only the article. This means the subject "plant" would not match the verb "are".
2. It is not letter (B) because it is the same as letter (A) with the variation of the preposition.
3. It is not letter (C) because it is still not completing a subject phrase like the two previous letter.

5.      The tetracycline’s, __________ antibiotics, are used to treat infections.
a. are a family of                     b. being a family
c. a family of                           d. their family is
The answer: C
Explanations:
It is clear to see the two commas and the blank inside of them. Also, there is a verb "are" in the main sentence. This means we have a phrase which gives additional information, so a phrase starter is needed.
1. It is not letter (A) because it has a main verb 
2. It is not letter (B) because it does not have a connecting preposition at the end.
3. It is not letter (D) because it has a subject and verb

6.      Any possible academic assistance from taking stimulants _______ marginal at best.
a. it is                                       b. there is
c. is                                          d. as
the answer: C
Explanation:
Once we read the sentence, we identify there is no real main verb; it is only a series of phrases.
1. It is not letter (A) because it has a subject.
2. It is not letter (B) because it has the adverb "there" in a subject position.
3. It is not letter (D) because it is not a verb.

7.      Henry Adams, born in Boston, ________ famous as a historian and novelist.
a. became                                b. and became
c. he was                                 d. and he became
the answer: A
Explanation:
By reading the sentence, we can identify it has a complimentary phrase between commas. The main subject is complete. After the blank there are phrases only. This means it does not have a main verb.
1. It is not letter (D) because it has a conjunction and subject.
2. It is not letter (C) because it has a subject.
3. It is not letter (B) because it has a conjunction.

8.      The major cause __________ the pull of the Moon on the Earth.
a. the ocean tides are               b. of ocean tides is
c. of the tides in the ocean      d. the oceans tides.
The answer: B
Explanation:
In the sentence there is a subject, which seems broken. After the blank there is a series of phrases. This means we need the main verb and the actual noun of the subject.
1. It is not letter (A) because it has the article "the" and it does not include a connecting preposition.
2. It is not letter (C) because it does not have a verb.
3. It is not letter (D) because it does not have a connecting prepositions nor verb.

9.      Still a novelty in the late nineteenth century, _________ limited to the rich.
a. was                                      b. was photography
c. it was photography              d. photography was
the answer: D
Explanation:
The sentence starts with a series of phrases and a comma. After the blank there is what could be a verb and its object. This means we need the main subject and possibly the other part of the verb.
1. It is not letter (A) because it is only a verb.
2. It is not letter (B) because it would create a question in the sentence we have.
3. It is not letter (C) because it does have a connector at the end.

10.  A computerized map of the freeways using information gathered by sensors embedded in the pavement ___________ on a local cable during rush hour.
a. airs                                             b. airing
c. air                                              d. to air.
The answer: A
Explanation:
We should notice that everything before the blank is a series of phrases; "using," "gathered," and "embedded" are not verbs because they don't have a preceding BE verb. After the blank we have more phrases. This means we need the main verb of the sentence.
1. It is not letter (D) because the verb is in infinitive form.
2. It is not letter (C) because it does not match the number form of the main subject "map"
3. It is not letter (B) because it is not a verb; it doesn't have a preceding BE verb.



Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda