Blogger Template by Blogcrowds

.



Sekarang ini kita hidup di era teknologi yang sudah teramat canggih. Kita bisa berkomunikasa dengan siapa saja dibelahan dunia mana saja hanya dengan sentuhan tangan. Siapa yang tidak bersyukur dengan kemajuan itu. Coba kita pikirkan bagaimana sulitnya berkomunikasi orang-orang jaman dahulu. Mereka mungkin akan sangat sulit untuk mengetahui kejadian apa saja yang tengah terjadi dengan orang-orang di kota lain di luar tempat tinggal mereka. Sedangkan kita saat ini bisa dengan sangat mudah mengetahui informasi dari belahan bumi mana saja hanya dengan hitungan detik. Tapi apakah semuanya itu selalu memberikan keuntungan bagi kita?
Yah, saya adalah salah satu orang yang memanfaatkan kemajuan teknologi untuk berkomunikasi dengan orang-orang yang jauh dari kita. Sehingga jarak seakan tidak artinya ketika komunikasi dapat dengan lancar kita rasakan. Tetapi, tiba-tiba saya berpikir “Teknologi dapat mendekatkan yang jauh, tapi mungkinkah teknologi membuat kita semakin jauh pula dari orang di sekitar kita?”
Yaah it’s just what I’m thinking about technology. Kenapa saya berpikir begitu? Karena itu yang saya saat saya rasakan. Dampak positif dari teknologi ini adalah mendekatkan orang-orang yang jauh dari kita. Bahkan mungkin it’s impossible untuk bisa bertatap muka dengan orang yang berjarak ribuan mil dari kita. Tapi itu semua terbantahkan dengan teknologi yang bernama skype, video call dan lain sebagainya. Dengan teknologi itu kita bahkan bisa melihat teman kita yang tengah ada di benua lain. So simpelnya teknologi memudahkan akses yang selama ini kita pikir sulit untuk dijangkau oleh manusia dikarenakan sebuah kata yang bernama “jarak “. 
Tetapi bagaimana dengan kalimat “menjauhkan yang dekat”. Ya, menurut saya inilah dampak yang terlihat dari dampat sebuah teknologi, sebuah “gadget” tepatnya. Berapa banyak keluarga yang sekarang bisa makan malam dengan santai mengobrol santai tanpa memedulikan si gadget. Berapa banyak anak muda yang lebih senang bercerita dengan langsung dengan teman atau keluarga tanpa perlu mengupdate di twitter atau jejaring social lainnya. Berapa banyak mereka yang mau memperhatikan orang lain secara langsung tanpa harus “kepo” dari social media. Dan yang terpenting berapa banyak sahabat lama yang mau merealisasikan kerinduaan mereka bukan hanya sebuah ucapan “kangen” di sms/social media/telpon atau bukan hanya sebuah iming-iming untuk mengadakan sebuah reunian yang jarang terealisasikan dengan nyata karena toh nanti kalaupun bertemu mereka sibuk dengan si gadget tadi. L
Yah, it’s sad but it’s the fact. Kebanyakan orang sangat ini sangat mendewakan sebuah teknologi/gadget. Bahkan ada beberapa orang yang menyebutkan sebuah gadget dapat meningkatkan status social seseorang. Dan menurut abg masa kini semakin anda eksis di dunia maya maka predikat gaul itu ada di diri anda. Pffffttt… seems so ironic! Bagaimana mungkin sebuah gadget yang diciptakan untuk mendekatkan seseorang saat ini justru memberikan sebuah jarak yang kasat mata bagi orang-orang terdekat kita.
Saya pribadi adalah pengguna teknologi. Tapi bagi saya, saya lebih menyukai kehangatan sebuah kebersamaan saat saya bersama sebuah keluarga, bersama sahabat-sahabat saya serta bersama semua orang yang saya sayangi tanpa harus sibuk dengan si gadget, tanpa harus mengupload di social media. Saya lebih senang merekam kebersamaan kami di sebuah memory yang selalu abadi yaitu pikiran dan hati saya. Karena bagi saya teknologi tak akan pernah bisa menggantikan sentuhan hangat dan senyum tulus dari orang-orang sekitar [even you have a emoticon kiss or hug from your lovely one]. Yeah, karena seharusnya teknologi mendekatkan yang jauh dan mempererat yang dekat. “Broken gadget, that you can replace easly. But we only have limited time with family. They won’t stay with you forever.”

0 Comments:

Post a Comment



Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda