Blogger Template by Blogcrowds

.

Surat Untuk kalian



Hey, kamu maaf ya kalau selama ini saya sering menyebalkan. Maaf untuk segala perkataan yang terkadang menyakitkan. Saya sesungguhnya tidak pernah bermaksud untuk mengatakan hal tersebut. Maaf kalau sering membuat kamu kecewa sesungguhnya keinginan terbesar saya adalah membahagiakan kamu. Semoga suatu saat saya bisa mewujudkan itu.
Kamu tau kamu alasan saya untuk selalu melakukan yang terbaik agar nantinya kamu bangga kepada saya. Kamu adalah orang terkuat yang pernah saya temui. Kamu selalu menunjukan bahwa kamu sanggup melalui segala rintangan ini walaupun kelihatnnya sangat tidak mungkin untuk menghadapi ini seorang diri. Ketika orang lain meremahkan tentang kemampuan mu untuk bertahan menghadapi segala masalah ini. Kamu dapat menunjukan bahwa kamu mampu. Saya bahkan sangat jarang melihat kamu mengeluh bahkan berpikir untuk menyerah saja tidak. Yah, trigger itu yang membuat saya tau bahwa there’s always the rainbow after the rain even the heavy rain. So thank you so much. :*
Ketika orang lain bertanya mengapa kamu sanggup untuk menghadapi ini seorang diri? Kamu hanya menjawab bahwa ada tanggung jawab yang dititipkan oleh Tuhan kepadamu dan kamu harus melakukan tanggung jawab ini dengan baik. Sangat baik. J ya, kamu yang selalu mengajarkan kepada saya bahwa mendekatkan diri dan bergatunglah pada Tuhan dalam setiap keadaan hidup mu. Karena Ia pasti akan menunjukkan jalan yang terbaik bagi umat Nya. Kamu selalu mengajarkan saya untuk selalu melaksanakan kewajiban saya sebagai khalifah di muka bumi. Bahkan terkadang agak memaksa. Tetapi, saya selalu tahu kamu melakukan itu demi kebaikan saya. Karena pada siapa lagi saya akan menyandarkan diri saya selain kepada Sang Pencipta. So, terima kasih karena telah mengajarkan agama dengan amat baik kepada saya. Ajaran ini selamanya tidak akan pernah saya lupakan. Kamu juga selalu mengajarkan saya untuk selalu tulus membantu seseorang tanpa pamrih, walau terkadang saya heran bagaimana bisa kamu mempunyai hati setulus itu pada orang yang jelas-jelas telah menyakitimu. Terima kasih yah karena telah mengajarkan saya untuk selalu tulus. Terima kasih J
Dan untuk kamu, terima kasih telah mengajarkan saya untuk mempunyai mimipi yang besar. Terima kasih karena tidak pernah memanjakan saya dengan segala fasilitas yang berlebihan seperti orang lain karena kamu tahu untuk mendapatkan segala hal diperlukan biaya pengorbanan yang besar bukan dengan cara yang instan. Akhirnya, sekarang saya mengerti apa arti dari semua yang kamu ajarkan. Walaupun kamu mendidik saya dengan cukup keras tapi saya tau itu semua demi kebaikan saya. Kamu tidak ingin saya menjadi seseorang yang bermental lemah. Kamu ingin saya kuat. Kamu ingin saya menjadi orang yang lebih hebat dari mu. Kamu ingin suatu saat nanti bisa melihat saya menjadi seseorang yang sukses, kamu ingin melihat saya mencapai semua mimipi saya. Dan untuk itu kamu rela berkerja keras bahkan sampai harus merasakan sakit. Untuk apa, hanya untuk membuat mimpi menjadi nyata. Terima kasih. Maaf kalau saya belum bisa membanggakanmu tapi seperti yang kamu ketehaui saya selalu berusaha. Yah, saya berusaha dengan amat keras. Padahal kamu bilang kamu tidak berharap untuk ikut merasakan keberhasilan ini juga, biar saya saja yang merasakan. Ah, betapa kamu menunjukan ketulusan yang indah.
Disaat orang berkata bahwa kamu orang yang cuek, keras, dan egois. Tanpa banyak kata, kamu justru menunjukan kepada saya tentang sisi lain dari dirimu. Sisi yang tidak terlihat oleh banyak orang tetapi hanya dapat dirasakan oleh orang-orang disekitarmu. Ya, Kamu memiliki kehangatan itu, kamu orang yang sangat perhatian. Kamu bekerja keras untuk orang-orang disekitarmu. Kamu hanya ingin mereka bahagia dengan caramu, tanpa perlu banyak pengakuan. Bahkan walupun demi kebahagian itu kamu harus merasakan sakit, harus merelakan segala waktu. Kamu tidak peduli asal mereka bahagia. Kamu memperlihatkan kepada saya bahwa untuk membahagiakan orang lain tidak harus menggunakan cara yang sama seperti yang orang lain gunakan. Buatlah cara yang berbeda dengan yang orang lain lakukan. Ciptakanlah kebahagian untuk mereka yang kamu sayangi bahkan meski itu berarti harus mengorbankan banyak hal. Ya, selamanya nasehat itu akan selalu saya laksankan.
Untuk kamu dan kamu. Yah, kalian surat ini saya ciptakan untuk kalian. Kamu Ibu Sri Yanti Dunggio dan Kamu Bapak Lukman Taha. Ya, kalian kedua orang yang membawa saya ke dunia ini. Terima kasih untuk segala hal yang terbaik selam 20 tahun hidup saya. Terimakasih karena telah membentuk saya menjadi pribadi yang seperti saat ini. Maaf untuk kekecewaan yang selama ini kalian rasakan. Maaf untuk keegoisan dari anakmu ini padahal kalian telah berkorban banyak untuk saya. Maaf untuk air mata yang mungkin tercipta selama kalian membesarkan saya. Maaf untuk banyak tuntutan dari saya selama ini, padahal kalian telah memberikan banyak hal yang terbaik kepada saya tapi saya selalu luput untuk mensyukuri semua pengorabanan tulus kalian. Sekali lagi maaf untuk segalanya. Seperti janji saya. ya, saya akan membahagiakan kalian walaupun mungkin saya tidak akan sesukses kalian membahgiakan saya. Tapi, ya saya akan mencoba. No, saya harus mencoba dan segera mewujudkannya. Untuk itu saya membutuhkan doa dan restu kalian. Jadi tolong restui perjalanan hidup saya. Saya berjanji 4 tahun dari sekarang saya akan membawa kalian ke Tanah Suci, saya akan memberikan rumah sesuai keinginan mama, saya akan memberikan motor gede impian papa juga merenovasi rumah kita, pokoknya saya akan membahagiakan kalian. Satu yang jarang saya katakan bahkan hampir tidak pernah saya katakan saya sangat mencintai kalian. Saya akan semakin mencitai kalian setiap harinya, itu janji saya. Mungkin ini tidak pernah terucap tetapi Insya Allah akan terwujud lewat segala tindakan saya. So, last but not least I just wanna say “Thank You”, “Sorry”, and “I love you”, ma, pa. J
With a big love,

Your little daughter
Anisa Alwiyah Taha

0 Comments:

Post a Comment



Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda