Blogger Template by Blogcrowds

.

“Acara TV : Pembodohan Bangsa ?”


“Acara TV : Pembodohan Bangsa ?”
Sering nonton acara TV. Pasti jawabannya sering. Terus gimana sih menurut kalian acara TV itu saat ini? Beda gak sama apa yang kamu tonton waktu kamu kecil dulu? Kalau sekarang manfaat apa aja sih yang kamu rasakan sehabis nonton TV?
Saya juga cukup sering sih nonton Tv. Yaiyalah secara itu salah satu hiburan yang murah. Gak harus keluar uang malah. [eh keluar uang deh buat bayar listriknya. ;p]. Menurut saya acara TV saat ini sangat monoton. Semuanya hampir seragam. Dimulai pagi hari ada infotaiment yang isinya kebanyakan para social climber yang mencoba terkenal lewat sensasi mereka. Terus dilanjutkan sama acara music pagi yang yaudahlah ya kita simpulin aja masing-masing gimana. Saya sampai gak sanggup lagi komentarin acara ini. Terus dilanjutin sama FTV atau sinetron yang menampilkan kehedonisan para ABG (yakali kesekolah pake rok mini terus bawa mobil sport) atau penindasan orang baik yang bikin saya mikir ini orangnya ini si pemeran protagonist beneran baik apa otaknya gak ada. Masa bela diri dia sendiri aja gak bisa. Atau bahkan kalau mau nonton berita isinya juga lakon yang dilakukan oleh para pejabat Negara atau pencitraan yang dilakukan oleh mereka sendiri demi mendapat simpati masyarakat. Cih! Dan yang lebih para kalau mau nonton acara komedi apa yang kita dapatkan? Komedi yang menampilkan kekerasan lewat Styrofoam supaya dinilai lucu. Tapi, saya sama sekali tidak menemukan kelucuan dari kelakuan mereka itu. Atau komedi yang mengumbar keseksian para wanita ini yang paling parah menurut saya. Jadi, saya harus nonton apa ini??
Dulu waktu saya masih kecil saya ingat ada cukup banyak acara yang menyajikan bukan hanya hiburan tapi juga pendidikan moral di dalamnya. Contoh acara “Keluarga Cemara” yang mengajarkan arti keluarga yang sesungguhnya. Potret keluarga yang amat sederhana tapi memiliki moral yang indah. Sekarang ada gak acara seperti itu? Duh, kita malah disajikan tontonan orang yang pergi ke apotek naik elang. {*please deh coba tolong dijelaskan sejak kapan atau di daerah mana elang menjadi kendaraan pribadi seseorang?}
Sebenarnya apa sih penyebab ini semua? Kalau menurut saya ini juga bisa disebabkan oleh masyarakat itu sendiri. Masyarkat kita terlalu diam bahkan cenderung menikmati acara yang jelas-jelas tidak memberikan pendidikan ini. Mereka pasrah saja ketika menyaksikan acara-acara yang jelas-jelas membodohi mereka. Padahal kalau mereka mau kritis mereka bisa kok memilih acara apa yang pantas untuk tampil di TV nasional dan disaksikan oleh keluarga mereka. Gini deh kalau acaranya udah jelas-jelas gak masuk akal, atau aneh, atau gak memberi manfaat buat kita yang menonton langsung aja ganti chanelnya atau matiin sekalian TV nya. Nah, selesai kan. Nanti kalau banyak yang gak nonton acara itu kan ratingnya turun tuh, terus gak disiarin lagi deh. Ya iyalah, kan para stasion TV itu nyari untungnya lewat acara TV yang mereka siarkan kalau rating sebuah acara rendah dan memberi keuntungan bagi mereka ya gak akan dilanjutin lah.
Terus menurut saya KPI (Komisi Penyiaraan Indonesia) harus bekerja benar-benar keras untuk menyeleksi apa yang pantas ditampilkan di TV nasional. Karena apa? Banyak anak-anak kecil yang menyaksikan acara itu, bagaimana perkembangan otak mereka kalau sedari kecil dikasih tontonan yang gak berbobot, banyak kekerasan, kehedonisan, dan lain sebagainya.  Jangan hanya memberi peringatan kepada acara yang jelas-jelas sudah menyimpang. Segera tindak lanjuti acaranya, kalau sudah tidak bisa diperingati lebih baik dihentikan saja. Dan jangan sampai acara yang telah dihentikan itu ternyata bisa muncul lagi tetapi hanya dengan kemesan yang sedikit berbeda.
Jadi, buat semua masyarakat mari kita pilih acara yang harus kita tonton dengan baik. Karena acara yang kita tontonpun turut menentukan seperti apa kita nantinya. Being selective, jangan mau dibodohi dengan acara-acara yang ada di televisi. Karena Informasi yang kita dapatkan akan berpengaruh pada persepsi kita terhadap kenyataan. Banyak berita maupun tontonan buruk yang kita lihat maka kita akan mempersepsikan kenyataan cenderung buruk. Persepsi ini akan berpengaruh pada motivasi kita, menjadi bekerja apa adanya. Jadi mari mulai sekarang pilih acara yang bisa membuat kalian menjadi orang  yang lebih baik lagi. So selamat menonton. J

0 Comments:

Post a Comment



Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda