Hanya dalam hitungan hari warga Jakarta
harus menetapkan pilihannya mengenai siapa yang nantinya menjadi pemimpin kota
metropolitan ini. Walaupun saya bukanlah warga Jakarta tapi sepertinya
pemilihan ini turut mempengaruhi kehidupan saya juga. Buktinya ujian statistik
hari itu aja bisa diundur. Berpengaruh banget kan berarti? :p HeHeHe….
Saya sih tidak begitu memperhatikan
bagaimana profil dari para calon gubernur itu tapi semoga saja mereka tidak
hanya bisa memberi janji. Yah, kalau lagi diibaratin orang pacaran sih
masyarakat Jakarta saat ini sedang berada pada fase diiming-imingi oleh janji
manis sang cagub yang endingnya semoga aja bener-bener terwujud. Gak di-PHP-in
(Pemberi Harapan Palsu).
Seperti yang kita ketahui bersama
Jakarta merupakan ibu kota Negara, Indonesia. Sudah secara otomatis pusat
pemerintahan dan perekonomiaan berlangsung di kota ini. Tapi, seperti yang
sudah sama-sama kita rasakan banyak sekali permasalahan yang ada di kota besar
ini. Seperti yang saya katakana di awal saya bukan warga Jakarta (saya warga
Depok, Hidup Depok! Hahaha) tapi saya turut merasakan permasalahan yang ada di
sini.
Permasalahan yang paling sering
dikeluhkan apalagi kalau bukan MACET!! Duh, ini yang bikin tingkat stress
orang-orang yang berdomisili maupun bekerja di Jakarta tinggi. Gimana enggak
waktu yang harusnya bisa digunakan untuk melakukan aktifitas lainnya justru
harus dihabiskan. Gak heran banyak yang bilang macetnya Jakarta itu bisa bikin
tua di jalan. Coba bayangkan berapa banyak kerugiaan yang dialami akibat
kemacetan ini. Nah, apa sih yang bikin Jakarta macet? Apalagi kalau bukan
jumlah kendaraan dengan kondisi jalan yang gak seimbang. Gimana bisa jalan di
Jakarta yang bisa dikatakan tidak terlalu luas harus dilalui oleh ratusan bahkan
mungkin ribuan kendaraan setiap harinya. Sedangkan kendaraan umum yang ada di
Jakarta bisa dikatakan sangat tidak layak. Oleh karena itu, banyak orang yang
merasa enggan untuk menggunakan kendaraan umum. Lalu apakah para cagub ini bisa
mengatasi masalah yang paling mendasar ini. Coba kita liat, kampanye mereka aja
udah bikin macet jalan. Gimana mungkin mereka bisa mengatasi kemacetan yang ada
kalau belum menjadi gubernur aja udah bikin macet. Tapi sekali lagi semoga aja
ini hanya sementara, semoga program-program yang mereka tawarkan itu bisa
benar-benar di wujudkan bukan hanya menjadi hiasan di awal kampanye saja.
Permasalahan kota yang selanjutnya
adalah system tata kota yang bisa dikatakan buruk. Hey, dimana taman kota?
dimana daerah resapan air? kalau kalian
semua sibuk membangun gedung-gedung pencakar langit atau mall-mall dengan tarf
international itu. Yah, jadi jangan ngeluh deh kalau misalnya Jakarta sering
banjir. Liat tuh bantaran kalinya aja isinya rumah-rumah. Gimana sih ini dinas
tata kotanya! Belum lagi sampah. Hello kali itu bukan tempat pembuangan sampah
ya saudara-saudara sekalian. Terus apa yang ditawarkan oleh para cagub ini?
Sekali lagi mereka menawarkan janji-janji Jakarta akan bebas banjir. Tapi, yuk
kita lihat lagi kampanye mereka. Duh, itu spanduk kampanye bertebaran
dimana-mana, gak sesuai pada tempatnya. Bikin gak pandangan mata tau gak sih.
Terus masih berani bilang bisa menata Jakarta dengan baik. Oke, tolong tata
dulu cara kalian semua berkampanye, bung!
Selain kedua masalah diatas Jakarta
memiliki masalah yang amat penting yakni KORUPSI. Yeah, ini bukan hanya masalah
kota ini tapi ini masalah Negara ini. Tapi apa salahnya, bukankah tiap gubernur
setidaknya bisa melarang para bawahannya untuk tidak korupsi. Bukankah
kasus-kasus korupsi yang terjadi di tingkat kelurahan, kecamatan, cukup nyata.
Lalu, apa yang sudah dilakukan para pemimpin ini? Correct me if I’m wrong, Saya
bahkan tidak melihat ada visi-misi dari para calon gubernur yang ingin
membrantas koruspsi walau hanya ditingkatnya saja. Yah, bahkan di kampanye para
gubernur ini sangat jelas sekali politik uang yang terjadi. Mereka semua itu
mengatas namakan itu bantuan untuk rakyat kecil. Loh, kalau memang bantuan /
amal kenapa spanduk mereka sangat jelas tertera di tempat itu. Setahu saya
kalau kita beramal tidak dibenarkan untuk riya, kan? Ingin, minta dukungan?
Ingin dikenal? Ingin cari simpati? Hey biarlah rakyat sendiri yang menilai
kapasitas kalian sebagai seorang cagub jangan mengiming-imingi mereka dengan
berbagai macam janji manis kalau toh ketika kalian terpilih kalian justru
pura-pura amnesia.
Yah, seperti itu lah pendapat saya
mengenai pemilihan gubernur Jakarta yang akan berlangsung sebentar lagi. Saran
saya pilihlah dengan hati nurani. Lihatlah kualitas mereka. Kalau nantinya
setelah terpilih ternyata tidak ada satupun dari janji mereka yang terbukti yah
mungkin kalian bisa melaporkan mereka atas tuntutan kebohongan public (*eh
bener kan ya?) Oleh karena itu sangat penting untuk mencermati kepribadian
mereka (tapi mungkin aja sih ya yang diperlihatkan saat ini cuma pencitraan.
:p). Mungkin tidak ada yang 100% akan berpihak kepada masyarakat (yaiyalah
mereka harus lebih berpihak sama yang udah membiayai mereka sampai menduduki
kursi itu) tapi ya setidaknya pilihlah mereka yang bisa memperjuangkan
rakyatnya (bukan hanya berprihatin saja). Karena pilihan kalian sangat
menentukan Jakarta untuk kedepannya. So selamat memilih semua. J
0 Comments:
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)